Satelit berbasis komunikasi bukanlah sebatas mimpi lagi. Ia telah hadir untuk memungkinkan pertukaran informasi, serta memudahkan kehidupan, mulai dari operasi dasar sampai aplikasi dalam dunia komunikasi. Seiring berjalannya waktu, satelit terus dikembangkan, diperbaharui, dan dilengkapi dengan peralatan yang canggih. Kapabilitas satelit ditingkatkan dan perusahaan berbasis satelit komersil makin berkembang. Semua hal diperhitungkan untuk menciptakan, menjalankan, dan menjaga sistem komunikasi. Selain satelit, teknologi nirkabel (wireless) juga berprinsip serupa, yaitu tanpa kabel, menggunakan gelombang elektromagnetik, dan beroperasi dengan sistem point-to-multipoint. Sistem nirkabel cenderung semakin terjangkau dalam memenuhi kebutuhkan komunikasi personal dan bisnis mobile juga global, mulai dari telepon selular, layanan komunikasi personal (PC), pemancaran satelit, kantor virtual (virtual office), sampai LAN nirkabel atau Wireless Local Area Network (WLAN).
Teknologi Satelit Beserta Proses Transmisi
Diawali dengan Echo I, satelit pasif yang berfungsi sebagai reflektor, berbeda dengan generasi selanjutnya, Telstar I, satelit aktif lengkap dengan alat penerima dan transmitter yang merupakan satelit penghubung televisi internasional pertama dunia. Echo, Telstar, dan satelit-satelit kuno lainnya ditempatkan pada orbit Bumi yang rendah. Posisi ini membuat satelit bergerak sangat cepat sehingga stasiun pemancar Bumi kesulitan melacaknya. masalah ini terpecahkan pada tahun 1963-64 dengan peluncuran satelit Syncom yang ditempatkan pada orbit geostationary, tepatnya pada ketinggian 22.300 km di atas garis khatulistiwa. Walaupun bergerak dengan kecepatan sangat besar, Syncom mengharmonisasikan dirinya dengan rotasi Bumi. Ketiga satelit ini membentuk sistem komunikasi seluruh dunia.
Operasi satelit dijalankan oleh antena dan transmitter penghasil sinyal microwave frekuensi tinggi melalui proses uplinks dan downlinks. Uplinks merupakan kekuatan transmisi dari Bumi ke satelit sedangkan downlinks memancarkan kembali sinyal dari satelit ke Bumi. Satelit komunikasi membara banyak transponder untuk menerima sinyal, memperkuat, mengubah frekuensi untuk mencegah gangguan antara uplinks-downlinks, dan memancarkan sinyal kembali ke stasiun pemancar di Bumi. Semakin banyak transponder sebuah satelit komunikasi, semakin banyak sirkuit suara dan saluran TV yang dapat diakomodasikan.
Satelit itu sendiri terdiri atas beberapa bagian. Antena satelit, bagian yang mempengaruhi jarngan satelit komunikasi. Area penerima transmisi satelit di Bumi (footprints) bisa beragam, dari yang sempit disebut spot beams sampai yang luas disebut global beams. Semakin sempit area footprints, semakin kuat sinyal yang dipancarkan, Tabrakan elektrik satelit diperoleh melalui konversi sinar matahari oleh solar cells dan alat tambahan lain. Satelit juga dilengkapi dengan sistem baterai, thrusters eksternal, dan cadangan bahan bakar. Thrusters menghasilkan pancaran gas untuk menjaga posisi satelit yang mungkin berubah saat bekerja lebih dari 12 tahun.
Pembatasan kapasitas informasi satelit dipengaruhi oleh banyaknya transponder dan persediaan untuk sistem transmisi. Layaknya sistem terrestrial, satelit memancarkan data analog dan digital. C-Band dan Ku-Band adalah dua macam pita frekuensi dan kelas satelit komunikasi. C-Band bersifat komersial dan transmisinya terbatas. Ku-band merupakan generasi baru dengan frekuensi lebih tingg, transmisi tidak terbatas, dan lebih fleksibel. Teknologi Ku-Band mempekerjakan Very Small Aperture Terminals (VSATs), yaitu pringan kecil berpasangan dengan perangkat elektronik guna menciptakan sistem komunikasi yang lebih murah. Kapabilitas distribusi multipoint dari VSATs menjadikannya sebagai kunci keunggulan satelit. Sayangnya, VSATs rentan terhadap gangguan alam, hujan misalnya.
Satelit Memungkinkan Berbagai Layanan
Satelit mendominasi komunikasi karena dapat dipercaya; kemampuan yang luas, mampu membawa informasi beragam, mampu menjangkau tempat berbeda secara bersamaan, dan mampu mejangkau wilayah yang tidak mengoperasikan saluran terrestrial. International Telecommunication Satellite (Intelsat) mendominasi pasar internasional dan menopang pelayanan satelit dengan jangkauan sangat luas. The Communication Satellite Corporation (Comsat) merupakan representatif Intelsat di Amerika Serikat sedangkan The Internationak Maritime Satellite (Inmarsat) mengembangkan jangkauan satelit di wilayah maritim. Satelit terus berkembang sampai mencapai tingkat maturity dan efektivitas yang membuatnya mampu meluncurkan operasi personal. Perkembangan industri satelit didukung dengan adanya teleport. Pembangunan teleport yang tidak jauh memungkinkan perusahaan untuk membangun koneksi antara satelit.
Distribusi satelit juga terlihat dalam industri TV kabel, misalnya kita berlangganan Kabelvision, pernahkah anda berfikir bagaimana HBO hadir di hadapan anda? Semua itu ada karena satelit. Sayangnya, pemilik parabola dapat mencuri sinyal tersebut sehingga tidak perlu membayar untuk menonton Direct Broadcast Satellite (DBS) merupakan satelit komunikasi yang menyampaikan berbagai permintaan pelanggan dilengkapi dengan piringan satelit yang tersusun rapi. Generasi baru dari sistem ini, DirecTV, dengan teknologi serta proses teknis digital membuat dirinya kompetitif dengan sistem kabel. Stasiun TV dapat memberdayakan satellite newsgathering (SNG) dimana peristiwa jarak jauh dapat dilaporkan secara langsung. Satelit membantu membentuk sistem komunikasi; memungkinkan pengiriman infromasi dengan cepat ke seluruh dunia, misalnya melihat event dunia. Walaupun ada kebebasan memperoleh informasi, aturan-aturan yang membatasi penggunaan satelit jarak jauh tetaplah ada.
Perkembangan Lanjutan dari Satelit dan Luar Angkasa
Advanced Communications Technology Satellite (ACTS) adlah generasi baru pesawat luar nagksa hasil eksperimen NASA, kesuksesannya menjadikan Ka-Band sebagai satelit komunikasi komersial Proyek lain NASA, Three Cornet Sat (3CS), mampu membuat keputusan langsung berdasarkan gambar yang diperoleh dan mengirim kembali dengan mempertimbangkan pentingnya informasi tersebut. Perkembangan selanjutnya yaitu smallsats dan space platform. Smallsats adalah satelit kecil relatif murah, digunakan untuk membuat jaringan komunikasi personal. Satu space platform yang ditempatkan pada orbit dapat menggantikan beberapa pesawat luar angkasa kontemporer. Satelit komunikasi dapat rusak oleh cuaca dan gumpalan berisi puing bebatuan di sekitar Bumi.
Perkembangan sistem satelit juga didukung oleh alat-alat lainnya. The space shuttle, pesawat luar angkasa dengan pilot yang mempermudah akses ke luar angkasa dengan efisiensi biaya. Pesawat ini memiliki beberapa kelemahan,yaitu membutuhkan banyak kru, harus mampu menjalankan berbagai misi, dan masalah pembaharuan. Space craft berpilot ini dapar saja rusak bahkan meledak seperti yang dialami oleh Westar IV, Palapa-B2, dan Challanger, disebabkan oleh cuaca yang tidak mendukung saat peluncuran atau kerusakan desain dalam proses pembaharuan satelit. Untuk itu dikembangkan sistem roket tanpa pilot, Expendable Launch Vehichles (ELVs). Peluncuran roket ini beserta operasi canggih lainnya dipasarkan secara aresif oleh Arianespace, sebuah perusahaan komersil yang berkembang di Eropa. Roket miliknya fleksibel dalam kapasitas muatan; mampu menampung muatan yang berat.
Keputusan NASA untuk meninggalkan bidang satelit komersil meningkatkan kompetisi organisasi dalam peluncuran satelit. Jumlah penawaran melampaui batas permintaan peluncuran oleh komisi industri aerospace Amerika Serikat. Satelit berkembang menuju kesempurnaan : mudah mengakses ke luar angkasa, re-usable, hemat biaya dan waktu, desain yang update, kapasitas muatan besar, dll. Perkembangan satelit komunikasi, terutama dalam penjelajahan luar angkasa, berdampak pada industri informasi dan komunikasi. Perkembangan tersebut juga menjadikan isu-isu legal penting, antara lain pembajakan sinyal dan penetapan orbit.
Tidak Ada Komunikasi Bergerak Tanpa Kabel
Industri peluncuran satelit komersil membentuk sebuah teknologi baru, yaitu teknologi nirkabel. sistem ini menggunakan antara sistem microwave atau laser infrared. Sistem microwave bersifat efektif, mempu menampung berbagai informasi dengan kapasitas channel besar, nemun transmisi dapat terganggu oleh hujan berat. Tidak memerlukan izin FCC layaknya sistem microwave, teknologi nirkabel dengan laser infrared cenderung lebih murah dan aman tetapi rentan terhadap kabut dan kondisi lapisan atmosfer lain. Sistem nirkabel telah diadopsi oleh industri kabel di bawah pengawasan Multichannel Multipoint Distribution Service (MMDS).
Sistem mobile wireless dapat dilihat sebagai sistem bypass pribadi; mobilitas merupakan kunci utama untuk membentuk mobile society. Teknologi nirkabel memungkinkan kebebasan berkomunikasi tanpa ada batasan fisik seperti tempat atau kabel. Pengguna teknologi nirkabel terbesar adalah industri telepon selular. Dengan harga terjangkau sampai fungsinya sebagai telepon worldwide, telepon selular semakin berkembang. Gangguan rentangan tanah dan hambatan lain buatan manusia membatasi aktivitas telepon selular dan nilai Specific Absorption Rate (SAR) yang tinggi juga berbahaya bagi kesehatan. Layanan komunikasi personal (PCS) merupakan layanan dalam pemenuhan kebutuhan komunikasi orang-orang yang berpindah-pindah tempat (mobile). Sistem third generation (3G) dengan akses data kecepatan tinggi dan alat komunikasi yang menjangkau jaringan satelit dan terrestrial juga mendukung mobile communication.
Sebagai pengganti kantor tradisional, kantor virtual (virtual office) yang dilengkapi dengan PC dan alat komunikasi mobile lainnya memungkinkan kita dapat bekerja di dalamnya. Lokasinya telah didesain untuk memungkinkan bekerja saat tidak berada di lokasi. Tanpa koneksi langung atau fisik, kita dapat berkomunikasi dengan Wireless Local Area Generation [WLAN] yang fleksibel untuk kegiatan bergerak dan fasilitas yang tidak mudah jika menggunakan kabel pada LAN konvensional. Lebih mahal dan datanya dapat dicuri, inilah kelemahan dari sistem tersebut. Teknologi lain seperti bluetooth dan Wireless Fidelity (Wi-Fi) turut meramaikan dunia nirkabel. Tujuannya tidak lain agar jaringan nirkabel terdapat dimana-mana, baik di tempat kerja ataupun di rumah. Secara keseluruhan, harga yang ditawarkan oleh teknologi nirkabel (wireless) lebih mahal dibandingkan sistem kabel (wired), namun keduanya saling melengkapi dan seiring dengan penghematan biaya satelit, teknologi ini dapat terus berkembang.
Yang menjadi pertanyaan besar, bagaimana jika di dunia ini tidak ada satelit? Bagaimana jika tidak ada teknologi nirkabel? Terbayangkah anda jika seisi dunia tersambung dengan kabel? Berapa triliun meter kabel yang dibutuhkan? Bagi saya, membayangkannya saja sudah menyeramkan..
sumber: http://www.waena.org