Kamis, 14 Oktober 2010

Dampak Suara Pesawat Terbang Bagi Kesehatan


Para peneliti menemukan bahwa kematian yang disebabkan sRata Penuherangan jantung lebih lazim ditemukan pada orang-orang yang banyak terekspos dengan suara pesawat terbang.

"Pengaruh tersebut terlihat jelas khususnya bagi orang-orang yang terekspos dengan tingkat bunyi atau kebisingan yang sangat tinggi dan tergantung pada berapa lama orang-orang tersebut tinggal di tempat gaduh tersebut," kata peneliti Matthias Egger dari Universitas Bern.

Ini bukanlah merupakan studi pertama yang menghubungkan efek negatif kesehatan termasuk resiko kardiovaskular bagi mereka yang tinggal di dekat jalur penerbangan.

Akan tetapi studi ini bisa membantu menentukan apakah kebisingan tersebut yang memang merupakan pengaruh utama, atau hal-hal lain yang ada bersama suara tersebut seperti polusi atau pencemaran udara.

"Sudah menjadi permasalahannya bahwa ketika anda memperhatikan kebisingan lalu-lintas jalan, ada tingkat kegaduhan tinggi sekaligus tingkat polusi udara yang tinggi juga," kata Egger.

"Dengan memperhatikan bandar-bandar udara, kita ada dalam posisi untuk menguraikan pengaruh-pengaruh ini."

Egger dan para koleganya mengidentifikasi 15.532 kematian karena serangan jantung di antara 4,6 juta penduduk Swiss antara tahun 2000 dan akhir tahun 2005 dengan menggunakan rincian informasi dari studi kematian berkesinambungan yang disebut the Swiss National Cohort.

Catatan serta data lingkungan dari pemerintah membantu tim tersebut menentukan jarak tempat tinggal para penduduk dari bandar-bandar udara dan jalan-jalan utama, begitu juga dengan tingkat relatif materi partikulasi di sekitarnya.

Hal ini memperkenankan para peneliti untuk menunjukkan dengan tepat eksposur suara pesawat terbang dan polusi udara bagi tiap individu selama periode 15 tahun atau lebih.

Setelah memperhitungkan polusi udara dan faktor-faktor lainnya termasuk pendidikan dan tingkat penghasilan, tim peneliti tersebut menemukan bahwa dua-duanya tingkat dan durasi suara pesawat terbang meningkatkan resiko serangan jantung yang mematikan.

Orang-orang yang terekspos dengan suara kebisingan harian rata-rata sekurang-kurangnya 60 desibel memiliki 30 persen resiko kematian karena serangan jantung ketimbang mereka yang terekspos kurang dari 45 desibel, menurut laporan para peneliti yang dipublikasikan di jurnal Epidemiologi.

Mereka yang terekspos dengan tingkat desibel yang lebih tinggi selama 15 tahun atau lebih, resikonya 50 persen lebih tinggi.

"Mengukur eksposur menjadi rumit dikarenakan fakta bahwa suara pesawat terbang hanya sebentar-sebentar dan untuk sementara waktu dapat melonjak di atas 100 desibel jika anda dalam posisi dekat dengan pesawat yang akan tinggal landas atau mendarat," kata Egger.

Akan tetapi rata-rata 60 desibel ialah yang anda perkirakan pada ukuran tingkat suara yang ramai.

Tinggal di rumah yang berjarak sekitar 100 meter dari jalan utama juga meningkatkan resiko serangan jantung tapi para peneliti tidak menemukan dampak partikulasi polusi udara terhadap jantung.

Egger mengatakan bahwa lalu-lintas jalan serta udara menghasilkan pola-pola suara berbeda yang mungkin tak mudah untuk diperbandingkan karena suara lalu-lintas jalan lebih konstan dan mungkin lebih gampang untuk dibiasakan.

"Suara kegaduhan memang memiliki pengaruh pada kesehatan dan penting bagi kita untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai hal ini," katanya sambil menambahkan bahwa penelitian lanjutan diperlukan.

Para peneliti mengusulkan bahwa pengukuran lebih jauh bisa disertakan untuk melindungi orang-orang dari kebisingan misalnya pembatas bunyi yang mengontrol kecepatan dan volume lalu-lintas serta penyekatan rumah yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar

Arhy Blog. Diberdayakan oleh Blogger.